PEMBERDAYAAN FASILITAS

 

AUDITORIUM GRAHA WIDYATAMA PROF. RUBIJANTO MISMAN

  • Graha Widyatama atau lebih dikenal dengan nama Auditorium Graha Widyatama merupakan salah satu gedung serbaguna aset terbesar Unsoed.
  • Auditorium Graha Widyatama dapat digunakan sebagai tempat untuk resepsi pernikahan, pertemuan, konser musik, ajang promosi produk ataupun acara lain yang melibatkan banyak audience.
  • Daya tampung Auditorium Graha Widyatama berkapasitas s/d 6.000 orang
  • Dengan area parkir yang cukup luas, Auditorium Graha Widyatama dapat menampung lebih dari 600 mobil dan sekitar 1.000 motor.
  • Kapasitas listrik pada Auditorium Graha Widyatama disediakan cukup besar yaitu sekitar 19,7 KVA dengan cadangan Generator yang siap digunakan apabila ada pemadaman listrik mendadak.
  • Pendingin ruangan pada Auditorium Graha Widyatama disediakan AC Standing berjumlah 17 Unit dengan kapasitas @5PK.

 

GEDUNG SOEMARDJITO

  • Gedung Soemardjito adalah gedung pertemuan serbaguna yang juga dikelola oleh BPU.
  • Daya Tampung Gedung Soemardjito berkisar 1000 orang, area parkir luas yang bisa menapung kurang lebih 400 mobil dan 800 motor.
  • Kapasitas listrik pada Gedung Soemardjito di sediakan cukup besar yaitu sekitar KVA dengan cadangan Generator yang siap digunakan apabila ada pemadaman listrik mendadak.
  • Pendingin ruangan pada Auditorium Graha Widyatama disediakan AC berjumlah 8 Unit dengan kapasitas @5 PK.

KANTIN

BPU mengelola beberapa kantin yang melayani karyawan dan mahasiswa Unsoed, diantaranya:

  • 7 kantin di Rusunawa Unsoed
  • 3 kantin di Kantor Pusat Administrasi Unsoed
  • Fasilitas : listrik dan air PDAM

ATM

Berikut daftar mesin ATM yang terletak di Unsoed:

  • Fakultas Teknik: BNI 46
  • Fakultas Pertanian: BNI 46
  • Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan: BNI 46, Bank Mandiri, BRI
  • Kantor Pusat Administrasi: BNI 46, Bank Mandiri, BTN
  • Depan kampus FISIP: Bank Jateng

TOWER BTS

  • Unsoed telah menjalin kerjasama dengan provider telekomunikasi terkait sewa lahan yang dijadikan lokasi menara Base Trainsceiver Station (BTS) dengan tarif Rp. 50 juta pertahun.